loading...

Wednesday, August 8, 2018

KUTIL KELAMIN

Gambar Kutil Kelamin

Apa itu kutil kelamin?
Go Reinnamah- Kutil kelamin atau kutil anogenital merupakan salah satu penyakit seksual menular yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Penularan virus ini terjadi melalui kontak kulit dengan kulit, ketika terlibat aktivitas seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus ini.

Bagaimana penyebaran kutil kelamin di dunia?
Terjadi di seluruh dunia. Seperti infeksi menular seksual lainnya, infeksi ini bisa dihubungkan dengan meningkatnya risiko infeksi HIV (misalnya; sebuah penelitian di Thailand telah menunjukkan peningkatan dalam penularan HIV dari perempuan ke laki-laki sebanyak 16 kali bila ada kutil di daerah kemaluan dan dubur). Penyakit ini disebabkan oleh virus papiloma pada manusia, yang juga dapat menyebabkan kanker leher rahim pada wanita dan kanker penis pada pria.

Hampir 95% kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus, dan 33% wanita dilaporkan punya virus tersebut, yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki juga bisa tertular oleh virus ini. Virus ini diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim (serviks). Pada pria HPV dapat menyebabkan kanker pada penis. Diketahui jutaan pria membawa virus tersebut dan berisiko menularkan kepada pasangannya.

Apa penyebab kutil kelamin?
Kutil kelamin disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus yang hidup di dalam sel-sel tubuh ini memiliki lebih dari seratus jenis dan tidak semuanya menyebabkan kutil kelamin.

Rentannya seseorang untuk tertular kutil kelamin biasanya ditunjang oleh beberapa faktor risiko, seperti melakukan hubungan seksual dengan orang-orang yang berbeda  tanpa pelindung, melakukan hubungan dengan seseorang yang riwayat kehidupan seksualnya tidak diketahui, dan aktif secara seksual sejak usia remaja. Selain itu, seseorang juga lebih rentan terkena kutil kelamin jika sebelumnya pernah menderita penyakit menular seksual lainnya.

Virus HPV tidak bisa ditularkan melalui pelukan, ciuman, atau media perantara seperti alat makan, handuk, atau kertas toilet. Virus ini hanya bisa ditularkan melalui kontak antara kulit dengan kulit ketika berhubungan intim, termasuk seks oral dan berbagi sex toys atau peralatan untuk merangsang pasangan. Walau sangat jarang terjadi, HPV juga bisa menular ketika seorang penderita kutil kelamin menyentuh area genital orang lain.

Seorang ibu juga dapat menularkan virus HPV kepada bayinya selama proses persalinan. Meski begitu, kasus semacam ini jarang terjadi.

Apa tanda dan gejala kutil kelamin?
Sebagian besar kutil kelamin berukuran sangat kecil sehingga sulit terlihat secara kasat mata. Biasanya mereka yang mengalami kondisi ini akan merasakan gatal-gatal pada daerah sekitar daerah genitalnya. Selain tumbuh satu per satu, beberapa kutil kelamin juga dapat tumbuh secara berdekatan atau membentuk kelompok yang lebih besar.

Selain kecil, ciri-ciri kutil kelamin adalah menyerupai bintik atau benjolan berwarna merah muda atau abu-abu. Beberapa bintik tersebut ada yang tumbuh secara berdekatan dan terlihat seperti kembang kol. Bahkan kutil kelamin ini bisa menjadi makin banyak dan membentuk kelompok-kelompok besar.

Pada pria, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian:
  • Batang atau ujung penis
  • Anus
  • Kantung zakar
  • Paha bagian atas
  • Di sekitar atau di dalam anus
  • Di dalam uretra

Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian:
  • Kulit kelamin bagian luar termasuk sekitar anus
  • Dinding vagina
  • Vulva
  • Leher rahim
  • Paha bagian atas
  • Selain pada alat vital dan daerah di sekitarnya, kutil kelamin juga dapat tumbuh pada mulut atau tenggorokan. Biasanya kondisi ini ditularkan melalui seks oral.

Kutil kelamin tidak berpengaruh terhadap kesuburan seseorang.

Kapan harus periksa ke dokter?
Kutil kelamin dapat didiagnosis dengan mudah oleh dokter melalui pemeriksaan biasa secara kasat mata atau dibantu dengan kaca pembesar. Pemeriksaan secara lebih mendetail biasanya tergantung kepada lokasi kutil kelamin tersebut tumbuh. Jika kutil diduga tumbuh di dalam anus, biasanya dokter akan menggunakan alat yang disebut proktoskop untuk melihat bagian dalam anus. Sedangkan jika kutil kelamin diduga tumbuh di dalam vagina, maka dokter akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melihat dinding vagina dan leher rahim.

Periksakanlah diri Anda ke dokter jika:
  • Anda merasakan gejala kutil kelamin
  • Anda melakukan hubungan seksual tanpa kondom
  • Pasangan Anda terkena kutil kelamin atau penyakit seksual menular lainnya
  • Anda terkena penyakit seksual menular lainnya

Bagaimana pengobatan kutil kelamin?
Pengobatan kutil kelamin terbagi menjadi dua, yaitu pengobatan topikal dan pengobatan dengan menggunakan prosedur ablasi.

Pengobatan Topikal
Dilakukan dengan cara mengoleskan salep, krim, atau cairan yang mengandung zat tertentu pada bagian yang terinfeksi. Namun perlu Anda ingat bahwa obat-obatan kutil yang dijual bebas di apotek tidak diperuntukkan untuk mengobati kutil kelamin, melainkan kutil biasa yang tumbuh di tangan, wajah, atau kaki. Oleh karena itu periksakanlah diri Anda ke dokter jika terkena kutil kelamin agar dokter dapat memberikan Anda penanganan yang tepat.

Berikut ini adalah jenis-jenis obat topikal untuk kutil kelamin:
Asam trikloroasetat: Obat ini berfungsi menghancurkan protein yang terdapat di dalam sel-sel kutil. Setelah mengoleskan asam trikloroasetat, biasanya Anda akan merasakan sensasi panas pada kulit untuk sesaat. Gunakanlah obat ini sesuai petunjuk yang ada karena jika penerapannya salah, bisa merusak kulit Anda. Asam trikloroasetat biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengobati kutil berukuran kecil, namun bertekstur keras. Obat ini aman digunakan oleh wanita yang sedang hamil.

Podophyllotoxin: Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi kutil kelamin berukuran kecil yang berkelompok, yang bekerja dengan cara meracuni sel-sel kutil. Adapun  obat ini tidak cocok untuk ibu hamil.

Imiquimod: Obat ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi kutil. Obat berbentuk krim ini biasanya digunakan untuk mengobati kutil yang berukuran besar. Meskipun begitu imiquimod tidak disarankan bagi wanita yang sedang hamil. Obat ini juga dapat menyebabkan iritasi ringan.

Gunakanlah obat-obatan topikal sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter maupun yang terdapat pada kemasan. Petunjuk mencakup takaran atau dosis, serta frekuensi pemakaian. Jangka waktu penyembuhan kutil dapat bervariasi, yang terpenting adalah Anda disiplin dalam menjalani pengobatan. Selama melakukan pengobatan, Anda disarankan untuk tidak menggunakan sabun yang mengandung parfum atau losion karena dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Pengobatan Dengan Prosedur Ablasi
Prosedur ablasi untuk kutil kelamin biasanya dilakukan jika kutil tidak dapat ditangani dengan obat-obatan topikal. Prosedur ini juga bisa diterapkan pada ibu hamil yang khawatir bayinya dapat tertular kutil pada saat melahirkan.

Berikut ini adalah beberapa prosedur ablasi:
Eksisi: Hampir mirip seperti bedah ringan, pada prosedur eksisi kutil akan dipotong dan dibuang, setelah itu kulit akan dijahit. Oleh karena itu sebelum prosedur ini dilakukan, dokter akan memberikan pasien bius lokal pada area yang terinfeksi kutil. Efek samping eksisi adalah bekas luka yang ditimbulkan setelah sembuh. Oleh karena itu prosedur ini hanya untuk mengatasi kutil yang berkelompok dalam skala kecil, bukan besar.

Bedah listrik: Prosedur ini biasanya dikombinasikan dengan eksisi. Setelah eksisi memotong permukaan kutil, maka sisa-sisa jaringan kutil yang masih ada akan dibakar oleh kawat yang panas. Kawat yang digunakan panas karena dialiri listrik. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kutil yang terdapat di bagian vulva dan anus.

Cryotherapy: Ini merupakan prosedur pelepasan kutil dengan cara dibekukan menggunakan cairan nitrogen. Cryotherapy biasanya harus dilakukan secara berkala hingga kutil hilang tanpa sisa dan tertutup oleh kulit baru. Prosedur ini diterapkan untuk menghilangkan kelompok kutil kecil yang terdapat di penis, sekitar dan di vulva. Selama menjalani cryotherapy hindari hubungan seksual hingga kutil dan area kulit di sekitarnya benar-benar sembuh. Efek samping prosedur ini bisa berupa pembengkakan atau munculnya rasa nyeri.

Bedah laser: Sesuai dengan namanya, prosedur ini menggunakan energi laser untuk menghilangkan kutil. Bedah laser biasanya dilakukan sebagai pilihan terakhir ketika prosedur ablasi lainnya tidak dapat mengobati kutil kelamin. Suatu kondisi yang bisa disebabkan oleh letaknya yang terpencil atau luasnya area kulit yang terjangkiti. Efek samping prosedur ini bisa berupa iritasi dan rasa nyeri untuk beberapa minggu.

Bagaimana mencegah kutil kelamin?
Sebagai langkah utama, kutil kelamin dapat kita cegah melalui suntikan vaksin. Vaksin yang tersedia saat ini sudah dapat menangkal jenis virus HPV yang paling sering menyebabkan kutil kelamin. Vaksin ini juga dapat menangkal sebagian besar jenis virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks.

Vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum seseorang menjadi aktif secara seksual. Vaksin ini bisa diberikan sejak usia 12 tahun dengan 3 dosis. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah dua bulan sedangkan jarak antara dosis kedua dan ketiga adalah lima bulan.

Pemberian vaksin HPV  juga memiliki efek samping:
  • Demam ringan dengan gejala seperti flu
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada bagian yang disuntik

Selain itu, kutil kelamin juga dapat dicegah dengan menggunakan kondom saat Anda melakukan hubungan seksual. Meski tidak sepenuhnya efektif dalam melindungi Anda dari penyakit ini karena masih ada bagian kulit yang dapat terpapar, namun setidaknya pemakaian kondom bisa meminimalisasi risiko terkena kutil kelamin dan melindungi Anda dari penyakit seksual menular lainnya.

Selain menggunakan kondom, Anda juga disarankan untuk tidak berbagi sex toys atau menggunakan alat-alat perangsang yang kondisinya tidak steril.

Tuesday, August 7, 2018

Proposal Terapi Bermain Mewarnai Gambar Pada Anak Usia 1-3 Tahun


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stresor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan (Wong, 2003).
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar (Erlita, 2006).

B.     TUJUAN
1.    Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK selama 30 menit di harapkan dapat membantu meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
2.    Tujuan Khusus
a. Anak dapat lebih mengenali warna
b. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak
c. Mengembangkan imajinasi pada anak


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A.    PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Markum, dkk. 1990). Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Hurlock, Elizabeth B, 1999). Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan  agar anak dapat kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

B.     KLASIFIKASI BERMAIN
1.    Klasifikasi Bermain Menurut Isi
a)    Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang, dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
b)    Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir.
c)    Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
d)   Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
2.    Klasifikasi Bermain Menurut Karakteristik Sosial
a)    Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Toddler.
b)    Paralel play
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school.
c)    Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain sesukanya.
d)   Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah Adolesen (Erlita, 2006).

C.    FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan Sensorik Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu, misalnya meraih pensil.
2. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. Kreativitas
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku terhadap orang lain.
6. Perkembangan Moral
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan dengan aturan kelompok.
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak, misalnya : marah, takut, benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain peran (Hurlock, Elizabeth B. 1999).

D.    BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
1.    Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak (Erlita, 2006).
2.    Manfaat
a.       Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
b.     Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk, mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik halus.
c.      Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media kertas gambar dan crayon.
d.      Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
e.       Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negatif.
f.      Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
g.     Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit (Erlita, 2006).

E.     SASARAN
1. Anak usia toddler (1-3 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang Jeddah RSSH
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi proses terapi bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
5. Anak yang dapat memegang crayon
6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar

F.     TEMPAT dan WAKTU PELAKSANAAN
·         Waktu     : Menyesuaikan
·         Tempat    : Ruang Jeddah RSSH

G.   JENIS PERMAINAN
 Mewarnai gambar

H.   MEDIA
 Kertas crayon dan pensil warna

I.      METODE
 Ceramah dan demonstrasi

J.      PENGORGANISASIAN ACARA
1.      Leader            : S Go Reinnamah
2.      Co Leader      : Gustaf A. Selan

K.    PELAKSANAAN KEGIATAN
No

Waktu
Kegiatan
Subyek Terapi
1.
5
Menit
Persiapan :
a.   Menyiapkan ruangan.
b.   Menyiapkan alat-alat.
c.   Menyiapkan anak dan keluarga
Ruangan, alat, anak dan keluarga siap
2.
20
Menit
Pelaksanaan :
a.       Membuka proses terapi bermain dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri.
b.      Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara permainan.
c.       Mengajak anak bermain.
d.      Mengevaluasi respon anak dan keluarga.
Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
Memperhatikan



Bermain bersama dengan antusias dan mengungkapkan perasaannya

3.
5
menit
Penutup :
Menyimpulkan, mengucapkan salam
Memperhatikan dan menjawab salam

L.     EVALUASI
1.     Evaluasi struktur
a. Apakah waktu pelaksanaan terapi aktivitas telah disepakati dan ditetapkan
b. Apakah tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
c. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan terapi
d. Apakah tim telah terbentuk
2.     Evaluasi proses
a. Jumlah peserta sesuai jumlah pasien anak di ruang Jeddah RSSH
b. Apakah anak aktif dalam mengikuti kelangsungan acara
c. Apakah media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
d. Apakah acara bisa berjalan sesuai rencana
3.     Evaluasi hasil
a. Apakah anak mengetahuai kondisi kesehatannya dan mampu melakukan usaha untuk meningkatkan tumbuh kembang dan status kesehatannya
b. Apakah anak mengikuti kegiatan hingga kegiatan selesai



BAB III
KEGIATAN
TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN

A.    PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada bab ini akan di uraikan aplikasi satuan acara kegiatan terapi aktivitas bermain pada anak di ruang Jeddah RSSH Blitar pada tanggal 10 September 2016. Dengan kegiatan yang dilaksanakan yaitu, terapi bermain mewarnai gambar.

B.     TERAPI MEWARNAI GAMBAR
1.     Nama Kegiatan
 Mewarnai gambar
2.     Waktu dan Tempat
a.       Waktu : 10 September 2016
b.      Tempat : Ruang Jeddah RSSH Blitar
3.     Sasaran
a. Anak usia toddler (1-3 tahun)
b. Anak yang dirawat di ruang Jeddah RSSH
c. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi proses terapi bermain
d. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
e. Anak yang dapat memegang crayon
f. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
4.     Pelaksanaan
 Kegiatan terapi aktivitas bermain pada anak usia 1-3 tahun dilaksanakan pada tanggal 10 September 2016. Terapi aktivitas bermain yang digunakan yaitu mewarnai gambar, disesuaikan dengan kondisi anak. Kegiatan aktivitas bermain mewarnai gambar berjalan dengan baik dan dilaksanakan selama 30 menit.
5.     Media
 Kertas crayon dan pensil warna
6.     Hambatan
 Hambatan yang dialami adalah jumlah pasien anak yang ada di ruangan Jeddah RSSH, sehingga tim tidak dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan usia dan waktu yang telah direncanakan.
7.     Evaluasi
a. Anak mengetahui manfaat dari terapi bermain mewarnai gambar
b. Anak bersemangat saat mengeikuti kegiatan terapi bermain mewarnai gambar
c. Anak mengikuti kegiatan hingga kegiatan selesai

C.    DOKUMENTASI


DAFTAR PUSTAKA
Erlita, 2006. Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. http://info. balitacerdas.co.id/pdf
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta:Penerbit Erlangga  
L Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC : Jakarta 
Markum, dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta 

 
loading...

KUTIL KELAMIN

Gambar Kutil Kelamin Apa itu kutil kelamin? Go Reinnamah - Kutil kelamin atau kutil anogenital merupakan salah satu penyakit seksual...